Byson Merah Paling Gagah Oktober 22, 2010
Posted by Wong Banyumas in Modifikasi Motor, News, OtomotifZone.com, Uncategorized.9 comments
Di dunia modifikasi, nyaris tidak ada hal yang tidak mungkin. Kalo Adidas bilang, Imposible is Nothing. Nah, hal ini rupanya dijabarkan oleh seorang seniman bernama Barrend Massw Hemmes dengan membuat sebuah motor Red Bull dalam artian yang sesungguhnya.
Dia mengungkapkan bahwa ide dasar dibalik ciptaannya ini terinspirasi oleh salah satu ikon perusahaan redbull dengan logo banteng berwarna merahnya. Sebelumnya dia menggambar di kertas, kemudian diwujudkannya dengan menggunakan serat kaca.
Massow terkenal dengan karya-karya motor patungnya. Kebanyakan motornya punya aliran dasar chopper. Tapi dikasih kondom berupa patung dari logo terkenal.
Sebelumnya dia juga sempat menghebohkan dunia modifikasi dengan motor Jaguar-nya. Ya, motor yang berbentuk logo jaguar.
Tidak dijelaskan mesin apa yang digunakan untuk memberi tenaga pada banteng merah ini. Awas Nyrudukkkkk….!!!!
Artikel ini juga bisa dibaca di www.otomotifzone.com
Kopdar Banyumas : Kanggo Ngraketke Paseduluran Oktober 17, 2010
Posted by Wong Banyumas in Lifestyle, News, Uncategorized.24 comments
Kanggo Ngraketke Paseduluran
Tag line KOBOYS ini bener-bener terasa dalam Kopdar KOBOYS Chapter Banyumas. Tagline yang kalo di Banyumasan jadi berbunyi Nggo Ngraketna Seduluran ini benar-benar bisa jadi roh dalam ajang tatap muka yang baru pertama kali dihelat ini.
Well, aku sendiri baru tahu bakal ada kopdar hari Sabtu. Sebuah SMS dari mas bro Uung mengabarkan supaya besok datang ke bengkel modifikasi Win’s Paddock. Arisan kantor terpaksa kutinggalkan. Padahal bulan kemarin juga sudah nggak datang plus ngutang dibayarin dulu, he..he..he…
Jam 08.30 sudah siap2 di bengkel. Dan jam 9 lebih, ada ‘orang asing’ parkir di depan bengkel. Pakai helm INK (sumpah bukan lagi ngiklan) warna merah. Belakangan baru tahu ini yang namanya Maskurmambang. Setelah itu, ternyata ada empat motor lain.
Firasat dalam hati, pasti ini masbro-masbro yang kita tungguin.
The Yellow yang parkir manis di depan bengkel, ternyata bisa jadi pengganti papan nama Win’s Paddock yang tak kunjung dipasang sejak bengkel ini berdiri. “Begitu liat motor kuning ini, langsung tahu ini tempatnya,” kata mas bro Maskur dan Cak Poer. (He..he..he.., numpang ngeksis mode on).
Habis salaman dan kenalan nama masing-masing, ternyata langsung lupa. Sebab kita langsung terlibat obrolan sambil melototin satu per satu motor modifikasi yang sedang digarap modifikator bernama lengkap Siswo Winoto itu.
Meski baru sekali bertemu (jiaaannn…sumpah, iki nembe pertama kaline ketemuan), tapi kita seperti sudah kenal lama (emang iya, tapi lewat komeng dan posting). Ngobrol sana-ngobrol sini, bahkan kadang diselingi olok-olokan khas bloger.
Acara menjurus resmi nggak kunjung jalan karena keasikan nyobain mini moto dan mini atv yang mesinnya lagi pada dicabuti. Gak masalah nggak jalan, yang penting abadikan kegokilan. Kayaknya itu yang ada di hati para mas bro ini.
Cara bikin fiber glass, ukuran ban motor, pelek tapak lebar, kontes modif, sampai ngrasani bloger lain (tentunya termasuk masalah iklan dan ternak lah yaw…) jadi menu utama yang kadang serius, kadang juga sambil cekakakan.
Kacang goreng, risoles, teh manis, golang-galing, dan beberapa camilan yang namanya sudah terlupakan, sukses mangslup ke mulut tanpa bisa terkendali. Tuker-tukeran gelas karena tak ingat mana gelas sendiri juga jadi warna tersendiri. Untuk paragraf ini, special thanks to Siswo Winoto dan keluarga. Thanks bro, gratis tenan iki?….
Setelah acara kenalan dibuka, baru tahu, kalo Maskurmambang ternyata namanya Imam Maskur, cak poer ternyata bernama Heri, shu_enk ternyata bernama Sugeng, Tafredefreez’s ternyata bernama miftahul dan keong racing ternyata Rakhmat Setiaji (Met Ultah Bro…!!!)
Di jagat perblogeran, saya adalah pendatang baru. Terutama blog otomotif, wabil khusus roda dua. Meski cinta berat dengan sepeda motor sejak SMP, tapi sampai SMA hanya bisa ngumpulin gambarnya (jebule kembar sama mas bro Maskur, he..he..he..). Selama ini lebih banyak ngeblog masalah pengajian (tanpa bermaksud untuk sok ngalim)
Bubar nyobain motor satu per satu alias barter test ride, acara dilanjut poto-poto. Soalnya si keong racing disuruh pulang sama ibunya (wekekekekek). Jadi mendingan mengabadikan dulu kebersamaan dan paseduluran yang jarang terjadi ini. Lagi jeprat-jepret, tiba-tiba muncul mas bro Agung dengan motor modif WJS banget. Sekalian, yang lain langsung gantian beraksi di atas motor orange-putih ini.
“Nggak lengkap lagh, main ke mBanyumas kok nggak ngrasain naik motor khas cah Purwokerto,” kataku.
Berbekal helm gondorng berambut gimbal, sukseslah acara poto-poto berbau narsis para peserta.
Acara kemudian lanjut nonton bareng MotoGP. Mas Bro Wiwin sampe bela-belain ngambil tivi di rumahnya plus megangin antena. Nggilaninya, meskipun duduk di kursi plastik, ternyata yang nonton pada ikutan miring-miring ber-knee down ria pas ngeliat Rossi nyalip Hayden. Wakakakakakak..menghayati banget ya mas bro..
Aniway…super big thanks buat semua mas bro yang udah dateng. Mohon maaf kalo sambutannya bikin enek, alih-alih bikin enak. Maju terus dunia otomotif Indonesia (sebentar..sebentar…kok kayak tag line-nya salah satu acara televisi ya..) dan bloger serta konsumen motor Indonesia.
MERTEGA…..(campur selai dan roti tawar, pasti mak nyusss)
Cargloss Helmet Fiat Edition di Mejaku Oktober 16, 2010
Posted by Wong Banyumas in News, Pernak Pernik, Uncategorized.10 comments
Baru saja dog, mak ketebluk nich. Masih anget. Sebuah helm cargloss Fiat Edition. Uniknya, helm full face berwarna putih ini didapat tanpa harus membeli New Jupiter.
He..he..he.., ceritanya, ada temen yang punya kenalan orang diler. Untuk keamanan dia sendiri, tak disebut dilernya apa dan siapa namanya. Suatu saat temenku ini pake jaket Yamaha dan helm Fiat putih ini. Padahal motornya Vega ZR tahun 2007. Jadi nggak mungkin dapet bonus helm dan jaket itu.
Nah, selidik-punya selidik. Ternyata dia dapet dari temennya yang pegawai diler itu. Setelah bisik-bisik tetangga, aku pesenlah kalo ada konsumen yang tak mengambil jatah bonusnya. Dan mak bedunduk, sore ini bisik-bisik itu menjadi kenyataan.
Dulu, pas kang tofik membahasnya dalam artikel ini, dan Stephen langitan membahasnya di sini langsung dech ngiler pengin punya nich helm. Soalnya waktu itu lagi ngidam motor sport. Meskipun sekarang, ternyata malah melihara dua motor classic, it’s OK. cita-cita punya motor sport berfairing masih menyala. He..he..he.., minimal punya helmnya dulu lah yaw…
Eniwe, inilah penampakannya dari berbagai sudut
buckle-strap alias tali pengikatnya
Small Town with The Big Sound September 6, 2010
Posted by Wong Banyumas in Uncategorized.2 comments
Apa yang pertama terpikir di kepala anda begitu mendengar nama Banyumas? OK, it could be anything. Bisa Baturraden, bisa getuk goreng, bisa soto sokaraja, bisa gunung slamet, bisa bahasa ngapak-ngapak, bisa Jenderal Soedirman, bisa Jenderal Gatot Subroto dan mungkin keyword lain. Semuanya betul….
Tapi karena ini adalah blog tentang otomotif, maka yang akan kita bahas di blog ini tentu saja semua hal yang terkait dengan dunio otomotif ini. Yup…Selain terkenal dengan keyword-keyword di atas, Banyumas juga dikenal sebagai daerah yang sangat maju dunia otomoifnya. Nggak percaya? Coba saja liat di tabloid khusus mobil/motor yang terbit di negara tercinta ini. Pasti selalu ada karya anak Banyumas di sana. Itu artinya apa? Bener banget, itu artinya Banyumas telah diakui sebagai salah satu sentrum otomotif yang punya pengaruh cukup besar di percaturan otomotif Indonesia.
Masih kurang bukti? Tengoklah ke GOR Satria yang notabene adalah pusat kebugaran paling luas di kabupaten dengan penduduk lebih dari 1.5 juta jiwa ini. GOR dengan fasilitas terlengkap di Jateng bagian selatan ini selalu langganan jadi venue untuk event-event otomotif nasional. Moto Prix, Indoprix, Kejurnas dan kejurda serta slalom tingkat nasional selalu mampir di tempat ini. Kualitas aspal terbaik di GOR ini membuatnya menjadi jujugan para aktivis otomotif di tanah ngapak ini.
Event olah raga otomotif extreme macam Trial Game juga selalu mampir ke Banyumas sebagai venue favoritnya. Belum lagi segepok prestasi yang ditorehkan Wong Banyumas di berbagai kancah otomotif nasional.
Satu lagi yang tak boleh dilupakan tentunya adalah keberadaan klub otomotif di Banyumas yang nggak kalah sama kota besar di Indonesia. Hampir segala jenis perkumpulan otomotif di daerah ini ada. Dari yang sifatnya hobby sampai prestasi ada klubnya. Bahkan Banyumas telah menyejajarkan diri dengan kota besar yang identik dengan otomotif macam Bandung, Jakarta, Semarang, Jogjakarta dan Solo serta Surabaya.
Untuk yang terakhir ini, kita bisa melihat karya-karya para modifikator asli Banyumas yang telah menyebar karyanya ke seluruh pelosok tanah air. Prestasi mereka juga nggak kalah sama modifikator-modifikator kota besar yang notabene punya akses lebih luas pada bidang ini. Sebuah hal luar biasa mengingat Banyumas hanya kota kabupaten (kalo mau spesifik) ato kota karesidenan yang luas maupun gaya hidupnya sangat jauh dari kota-kota besar itu.
Karena itu tak berlebihan kalo kami sebut Banyumas adalah Small Town with The Big Sound. Ya. Banyumas adalah kota kecil yang suaranya terdengar sampai jauh ke seantero negeri. Dan semoga, judul di atas tak diartikan dengan tong kosong nyaring bunyinya. (cb79)